SOKOGURU, BOJONEGORO- Peran industri untuk turut serta mengembangkan potensi daerah menjadi semakin penting. Hal itu bisa dilihat dalam gelaran Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 di Alun-Alun Bojonegoro, Jawa Timur, yang belum lama ini berakhir.
Dalam gelaran tersebut karya Batik Sekar Rinambat, mitra binaan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, mencuri perhatian pengunjung pada 18-21 Juni 2025.
Demikian disampaikan Manager Relations PEPC Rahmat Drajat, dalam keterangan resmi Kementerian BUMN, Minggu, 29 Juni.
Stand batik itu ramai didatangi pengunjung dan mendapat respons positif berkat keunikan motif serta kualitas produksinya.
Baca juga: Sambut Hari Batik Nasional 2025, Kemenperin-YBI Dorong Perajin Terapkan Inovasi
Astutik, perwakilan dari Batik Sekar Rinambat, merasa lega, karya-karyanya yang dipamerkan mendapat sambutan positif dari dari berbagai kalangan.
Bupati Bojonegoro, Wahono, dalam pembukaan festival tersebut juga menilai peran industri untuk turut serta mengembangkan potensi daerah menjadi semakin penting.
Ia menyempatkan diri mengelilingi stand pameran yang digelar untuk kedua kalinya di tempat yang sama.
Pameran tersebut juga pengalaman kedua bagi Astutik memboyong karya batik Sekar Rinambat-nya di kotanya.
Baca juga: Gelar Batik Nusantara 2025, Kemenperin dan YBI Angkat Potensi Batik Tulis Merawit Cirebon
Ramainya pengunjung dan sambutan positif yang diperolehnya semakin menambah semangatnya dan kelompoknya untuk semakin produktif meningkatkan kualitas batiknya ke depan.
Sebelumnya, Bupati Wahono didampingi Ketua Dekranasda Jawa Timur, Arumi Bachsin serta jajaran pejabat provinsi lainya, secara simbolis melakukan penguntingan ronce melati menandai Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 dibuka untuk umum.
Kegiatan itu sebagai wahana peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat sekaligus merawat kelestarian warisan leluhur berupa karya batik yang telah diakui dunia.
Baca juga: Pertamina UMK Academy 2025 Digelar, Ajang UMKM Tingkatkan Kemampuan dan Produk Berkualitas
Batik sebagai warisan budaya dunia tak benda ditetapkan oleh UNESCO. Dalam filosofi batik tidak membedakan strata, semua sama.
Jawa Timur terkenal dengan ragam batiknya, dan di Kabupaten Bojonegoro selangkah lebih maju, karena menggelar kegiatan ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dapat berpartisipasi pada gelaran ini tentu membuat Astutik merasa bahagia.
Menurut Astutik, tanpa peran dan binaan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, tentu dirinya dan kelompoknya belum tentu bisa turut berpartisipasi di gelaran ini.
“Syukur kami mendapatkan binaan dari PEPC sehingga sejak itu kami bisa terus belajar dan berkembang sehingga dapat percaya diri untuk mengikuti pameran seperti ini,” ungkapnya.
Bojonegoro memang memiliki ragam corak batik yang bervariasi. Kreativitas batik dapat berjalan.
Di Kabupaten itu terdapat beberapa motif batik yang dikenal dengan motif Jonegoroan, antara lain motif rancak thengul, mliwis mukti, seta gondo wangi dan motif sekar jati.
PEPC merasa terpanggil untuk bisa membantu para perajin dengan memberikan akses belajar di aal sekaligus juga membantu untuk bisa dipasarkan ke berbagai level.
Manager Relations PEPC Rahmat Drajat menjelaskan PEPC sebagai perusahaan migas nasional juga memiliki perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Terlebih PEPC yang dalam pelaksanaan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) salah satu bidangnya juga mendukung peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat.
Perajin batik menurut Rahmat juga memiliki aspek budaya bangsa sehingga sejak awal PEPC mensuport UMKM ini.
Hadirnya Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, PEPC akan mensupport dengan turut berpartisipasi menjadi peserta.
“Kami selalu mendukung kegiatan yang bisa meningkatkan kapasitas dari mitra binaan kami seperti pekan batik ini. Hal seperti ini juga sebagai bentuk sinergi antara perusahaan dengan pemerintah dalam mengembangkan kapasitas masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan itu sebagai upaya pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebagai wahana pengembangan batik.
Diharapkan pekan batik yang digelar dengan berbagai rangkaian kegiatan seni lainya selama empat hari ini bisa menginspirasi pengembangan batik dan UMKM di Jawa Timur.
Dan bisa menumbuhkan simpul-simpul ekonomi baru di daerah sesuai amanat Presiden dalam melestarikan budaya bangsa. (SG-1)